Merauke, Suara Bentara | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan empat kabupaten di Papua Selatan sebagai lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Hal itu disampaikan Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, usai memimpin upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 di Lapangan Kodim 1707/Merauke, Jumat (25/4/2025).
Gubernur Apolo menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat akan memanfaatkan sekolah-sekolah yang selama ini belum berfungsi optimal. Sekolah tersebut akan direnovasi, gurunya direkrut dan diberikan pelatihan, lalu program langsung diimplementasikan tahun ini.
“Tujuannya agar tidak memakan waktu sampai tiga tahun. Renovasi dilakukan, guru-guru dilatih, dan langsung jalan tahun ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, Wakil Menteri Dalam Negeri dijadwalkan akan datang ke Papua Selatan untuk meresmikan pelaksanaan Sekolah Rakyat tersebut.
Selain program pendidikan, Gubernur Apolo menyampaikan bahwa program nasional lainnya, yakni Koperasi Merah Putih, juga sedang dikoordinasikan dan akan dijalankan tahun ini.
Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan di Papua Selatan dan sementara dikoordinir oleh Dandim 1707/Merauke. “Sesuai sampel yang ditetapkan, program MBG berjalan cukup baik,” katanya.
Dalam momentum Hari Otonomi Daerah ke-29, Apolo menegaskan bahwa struktur pemerintahan di wilayah timur Indonesia mengalami sejumlah penyesuaian sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Ia menyampaikan kembali pesan Menteri Dalam Negeri mengenai pentingnya sinergi, kerja sama, dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan program nasional, terutama visi Presiden Prabowo Subianto.
“Program prioritas pemerintah pusat harus dilaksanakan di daerah, karena pemerintah provinsi adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat,” ujarnya.
Program strategis nasional yang menjadi prioritas antara lain swasembada pangan, swasembada energi, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di tingkat daerah, Papua Selatan juga tetap mengutamakan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus serta program strategis daerah lainnya.
“Hal-hal baik yang sudah dilaksanakan pemerintahan sebelumnya akan kita pertahankan dan tingkatkan, sementara yang kurang baik kita perbaiki secara bertahap,” jelas Apolo.
Upacara Hari Otda ke-29 di Papua Selatan diikuti oleh seluruh organisasi perangkat daerah serta unsur forum komunikasi pimpinan daerah. (Elisabeth)






