Merauke, Suara Bentara | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Merauke pada Senin (1/12/2025), berkesempatan melepaskan kegiatan Parade Natal dan Budaya 2025 di Provinsi Papua Selatan.
Djamari Chaniago ke Merauke berkaitan dengan sejumlah agenda, di antaranya meninjau Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Wanam, Kabupaten Merauke, serta meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Kodam XXIV/Mandala Trikora.
Parade Natal yang baru pertama kali dilaksanakan Provinsi Papua Selatan tersebut diikuti oleh dedominasi gereja, sejumlah organisasi perangkat daerah, dan etnis yang ada di Papua Selatan. Pawai diawali dengan start dari depan Kantor Bupati Merauke dan finish di Lapangan Taman Mandala Merauke. Drum band dari SMAN 3 Merauke turut memeriahkan acara tersebut.
Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dalam sambutannya mengatakan bahwa parade Natal dan parade budaya dalam rangka pencanangan bulan Natal tahun 2025 di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
“Masyarakat Papua Selatan sangat antusias mengikuti pawai budaya dan parade Natal ini. Kegiatan ini sebagai penanda dimulainya rangkaian acara desember 2025 sekaligus pencanangan bulan Natal bagi umat nasrani di Papua Selatan,” ujarnya
Menko Polkam, Djamari Chaniago menyebut bahwa pawai budaya dan parade Natal di Provinsi Papua Selatan sebagai simbol kuatnya persatuan dan harmoni antar umat beragama di daerah otonomi baru tersebut. Karenanya diharapkan melalui kegiatan itu, umat Nasrani dapat menggabungkan pesan damai hingga ke seluruh pelosok negeri.
Dalam kesempatan itu, Djamari Chaniago mengapresiasi Pemerintah Provinsi Papua Selatan, forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, gereja-gereja, peguyuban dan lapisan masyarakat di Papua Selatan yang mendorong pelaksanaan pawai budaya dan parade Natal. Karenanya ia berpesan agar umat Nasrani menjadikan kegiatan itu sebagai wujud perayaan iman, membawa pesan damai, mempererat persaudaraan dan meneguhkan Papua Selatan sebagai daerah yang rukun.
“Tema Natal Tahun 2025 adalah Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga menjadi sangat relevan bagi kita semua. Tema ini mengingatkan bahwa keluarga adalah dasar utama dalam menjaga kasih, persatuan, serta peradaban bangsa. Di Papua Selatan, pesan ini makin kuat karena masyarakatnya dikenal memiliki nilai kekeluargaan, gotong royong, dan solidaritas sosial yang tinggi,” katanya.
Djamari Chaniago mengatakan Kabupaten Merauke, Papua Selatan, selama ini dikenal sebagai rumah bersama bagi berbagai suku, budaya dan keyakinan. Tradisi toleransi dan kerukunan di kota ini adalah teladan bagi Indonesia. Maka dari itu pawai Natal bukan hanya kegiatan seremoni tetapi juga simbol kuatnya persatuan dan harmoni antar umat beragama, sebuah momentum untuk memperkuat hubungan sosial menjelang akhir tahun.
“Kita menyadari bahwa akhir tahun merupakan periode yang perlu diperhatikan karena ada kemungkinan terjadinya gangguan keamanan baik yang disebabkan oleh penyalahgunaan minuman keras, tindakan kriminal maupun bentuk-bentuk kerawanan lainnya,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban serta mendukung peran TNI/Polri. Pemerintah daerah, para tokoh agama dan tokoh masyarakat diminta untuk ikut memastikan kondusifitas daerah tetap aman, damai, dan tertib di seluruh wilayah Papua Selatan.
“Kepada seluruh peserta pawai, saya berharap kegiatan ini dapat berjalan aman dan penuh sukacita. Jadikan perayaan Natal sebagai wujud perayaan iman, membawa pesan damai, mempererat persaudaraan serta meneguhkan Merauke sebagai daerah yang rukun dan inklusif,” kata dia.
Melalui momentum itu, ia menyebut Pemerintah Pusat berkomitmen untuk mendukung pembangunan di Papua Selatan, pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan, memperkuat pelayanan publik, serta memastikan negara melindungi seluruh warga tanpa terkecuali. (Elisabeth)






