Home / Regional / Perkuat Konservasi, PT BIA Bangun Fasilitas Habituasi Satwa Liar

Perkuat Konservasi, PT BIA Bangun Fasilitas Habituasi Satwa Liar

Merauke, Suara Bentara | PT Bio Inti Agrindo (BIA) bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melalui Kantor Bidang KSDA Wilayah I Merauke meresmikan kandang habituasi sebagai fasilitas penanganan awal bagi satwa dilindungi hasil sitaan.

Fasilitas ini menjadi pusat perawatan, rehabilitasi, hingga pelepasliaran satwa liar kembali ke habitat aslinya. Upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen perlindungan keanekaragaman hayati Papua.

Peresmian kandang habituasi yang berlangsung pada 4 Desember 2025 di Kantor Bidang KSDA Wilayah I Merauke menegaskan kemitraan PT BIA bersama para pemangku kepentingan dalam mencegah perburuan dan perdagangan ilegal satwa Papua. Kandang ini dibangun untuk memastikan satwa sitaan mendapatkan penanganan yang layak sebelum memasuki tahap rehabilitasi lanjutan.

Upaya ini menjadi semakin penting di tengah meningkatnya peredaran satwa liar ilegal, termasuk jenis-jenis eksotis yang sebagian tercantum dalam CITES Appendix II dan memerlukan perlindungan ketat.

Peresmian kandang aviary (transit/habituasi) turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Papua Selatan, Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Kepala Bidang KSDA Wilayah I Merauke, Kepala Seksi Gakkum Wilayah II Merauke, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Selatan, serta para mitra konservasi. Kehadiran berbagai lembaga ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga satwa dilindungi.

Merauke merupakan wilayah dengan akses darat, laut, dan udara yang tinggi sehingga berpotensi menjadi jalur pergerakan satwa. Karena itu, pengawasan di sejumlah titik terus diperkuat.

Satwa hasil sitaan yang diterima petugas akan dirawat di kandang habituasi melalui perawatan intensif, pemberian pakan yang memadai, serta pemeriksaan rutin oleh dokter hewan. Setelah dinyatakan sehat dan siap beradaptasi, satwa akan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

“Sejak 2023, kami bekerja sama dengan BBKSDA Papua dalam program pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Suaka Marga Satwa Danau Bian. Komitmen ini bukan kegiatan jangka pendek, melainkan program berkelanjutan yang menjadi bagian dari praktik perusahaan,” ujar perwakilan manajemen PT BIA, Cho Seung Ryong.

Sementara itu, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua, Yulius Palita, menyebut pembangunan fasilitas habituasi ini sebagai langkah konkret perusahaan dalam memastikan keselamatan satwa liar. “Ini wujud nyata bahwa konservasi bukan hanya menjaga kawasan, tetapi juga memastikan kelestarian setiap makhluk hidup di dalamnya,” ujarnya.

Peresmian kandang aviary dan kandang habituasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat upaya perlindungan satwa Papua secara lebih terstruktur dan berkelanjutan. Selain sebagai tempat pemulihan fisik, fasilitas ini ditargetkan menjadi pusat edukasi, kolaborasi, serta peningkatan kapasitas para pihak yang bergerak di bidang konservasi.

Dengan fasilitas yang lebih memadai, diharapkan proses rehabilitasi berjalan lebih efektif sehingga semakin banyak satwa yang dapat kembali hidup bebas di alam liar.

Untuk diketahui, PT BIA merupakan produsen minyak sawit mentah (CPO) berbasis di Merauke. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak 2011 dan saat ini mengelola hampir 26.000 hektare lahan tertanam, termasuk kebun plasma. Dari total areal tersebut, 6.867 hektare dialokasikan untuk kebun plasma. TBS yang dihasilkan diolah di tiga pabrik PT BIA dan dipasarkan kepada berbagai perusahaan kelapa sawit di Indonesia dan dunia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *