BOVEN DIGOEL, SUARA BENTARA | Penjabat Gubernur Papua Selatan, Rudy Sufahriadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Boven Digoel pada Jumat (25/10/2024).
Dalam kunjungan perdananya ke kabupaten itu, Pj Rudy Sufahriadi didampingi Penjabat Sekda Papua Selatan, Madderemmeng.
Saat tiba di Bandara Tanah Merah, Pj Gubernur Rudy Sufahriadi bersama rombongan disambut oleh Plt Bupati Boven Digoel Lexi Romel Wagiu, Kapolres Boven Digoel AKBP Wisnu Perdana Putra, Dandim 1711 DVD Letkol Agustinus Ressa Sala’pa.
Pj Gubernur Rudy Sufahriadi melakukan kunjungan kerja ke Boven Digoel dalam rangka menyampaikan program ketahanan pangan dari Presiden Prabowo Subianto sekaligus mengajak masyarakat untuk mendukungnya.
Selain mensosialisasikan program presiden, Rudy Sufahriadi juga menyerahkan bantuan bahan makanan kepada perwakilan warga di sana. Selanjutnya menyerahkan bantuan paket hidup sehat dan makanan tambahan kepada ibu hamil melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel dan petugas puskesmas di wilayah tersebut.
“Saya senang, saya bangga melihat alam Boven Digoel ini. Tuhan kasih alam yang luar biasa, saya sendiri takjub dan bangga lihat subur tanahnya, lihat masyarakatnya terjaga dengan baik,” kata Rudy Sufahriadi saat bertatap muka dengan masyarakat dan petugas puskesmas di Aula Kantor Bupati Boven Digoel.
Pj Gubernur Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Boven Digoel terbilang baik dan kondusif. Sehingga dengan melihat perkembangan situasi yang ada itu, program pertama presiden Prabowo Subianto yaitu mendorong ketahanan pangan dapat diimplementasikan di Boven Digoel.
“Ketahanan pangan ini luar biasa, ini program beliau yang pertama, dan Boven Digoel inilah yang tempat ketahanan pangan,” ujar dia.
Rudy Sufahriadi menerangkan, Provinsi Papua Selatan yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi lumbung ketahanan pangan Indonesia.
“Sebagian lahannya ada di Boven Digoel dan sebagian besar ada di Kabupaten Merauke. Mari kita dukung program bapak presiden untuk membuat ketahanan pangan Republik Indonesia ini menjadi bagus dan baik,” ujarnya.
Lanjut dia, sehingga Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri karena perkembangan global saat ini tidak baik- baik saja, ini harus dicermati bersama.
“Saat ini kita masih impor beras dari luar negeri, kalau terjadi perang militan di Rusia maupun Ukraina ataupun di Timur Tengah tentunya akan melibatkan banyak kendala dan akan menjadi sulit bagi kita kalau tidak punya ketahanan pangan yang cukup,” ujarnya.
Sesuai dengan pengumuman dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa diprediksi sampai pada 2039 nanti suhunya akan semakin panas, di Asia Tenggara suhunya akan semakin panas.
Itu artinya, kata dia, negara-negara yang selalu mengirim beras ke Indonesia baik dari China, Vietnam, Thailand dan India itu akan kekeringan dan pasti akan berhenti mengirim beras.
“Kita harus berjuang sendiri, itulah sebabnya sekarang pemerintah menetapkan ketahanan pangan di negeri ini,” kata Rudy Sufahriadi.
Menurut dia, yang paling penting di Boven Digoel ini adalah harus membuat program infrastuktur yang baik, jalan ke Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan harus diutamakan.
“Infrastruktur ini yang menjadi utama. Berikut adalah sumber daya kesehatan,” ujarnya.
Rudy Sufahriadi menegaskan, jika ketahanan pangannya sudah bagus maka sumber daya manusianya juga harus disiapkan.
“Kita harus sehat, kita harus memperkuat sumber daya manusia, pendidikan anak-anak kita dan kesehatan anak-anak kita,” kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, ini harus dipikirkan bersama, infrastrukturnya harus lebih dahulu agar supaya masyarakat bisa sehat, bisa pintar dan bisa menikmati hidup di Boven Digoel dengan sejahtera.
Sementara itu, Plt Bupati Boven Digoel Lexi Romel Wagiu mengatakan, luas wilayah kabupaten itu seluas 27,108 meter persegi.
Dia menambahkan, dari luas wilayah itu, ada 20 distrik dan 112 kampung, kemudian birokrasi lainnya ada 28 dinas, jumlah keseluruhan dinas ditambah dengan badan sebanyak 55. (Emanuel)
+ There are no comments
Add yours