MERAUKE, SUARA BENTARA | Komisi Pemilihan Umum atau KPU Papua Selatan menggelar rapat koordinasi pengelolaan logistik untuk pemilihan gubernur, wakil gubernur, bupati dan wakil bupati di Provinsi Papua Selatan pada Kamis (31/10/2024).
Rakor dihadiri jajaran komisioner dan Sekretaris KPU Papua Selatan Jimmy, komisioner Bawaslu Papua Selatan, anggota dan staf KPU dari empat kabupaten, dan unsur TNI-Polri.
Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuse kepada wartawan usai rakor pengelolaan logistik untuk Pilkada Provinsi Papua Selatan mengatakan bahwa proses dan tahapan pemenuhan logistik untuk Pilkada Papua Selatan telah mencapai 85 persen.
Theresia mengatakan, tahapan dan proses distribusi logistik sebagaimana diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 12 tahun 2024 tentang perlengkapan pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan pemungutan suara lainnya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota, dan keputusan KPU Nomor 1519 tahun 2024 tentang petunjuk teknis tata kelola logistik untuk pemilihan kepala daerah.
“Kesiapan logistik Pilkada Papua Selatan secara keseluruhan mencapai 85 persen. Sudah tiba di Papua Selatan, bahkan sudah ada di gudang logistik KPU empat kabupaten. Memang ada beberapa logistik yang masih dalam proses pengiriman seperti alat bantu tuna netra, alat kelengkapan TPS untuk Merauke dan beberapa formulir yang masih dalam proses pengiriman dengan menggunakan pesawat dan estimasi tiba tanggal 3 November 2024,” kata Theresia.
Dia menjelaskan bahwa logistik Pilkada yang telah duluan tiba, seperti surat suara langsung dilakukan penyortiran dan pelipatan oleh petugas. Selanjutnya pengesetan serta pengepakan untuk didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS). KPU Papua Selatan akan menggelar rapat kedua untuk proses pendistribusian nantinya.
Dari rapat koordinasi logistik yang diikuti jajaran KPU empat kabupaten itu diketahui adanya kekurangan surat suara di KPU Boven Digoel. Jumlahnya mencapai 389 lembar dan segera dilakukan pemenuhan.
“Untuk logistik yang kurang akan segera dilakukan pemenuhan dan pengirimannya tidak bisa menggunakan kapal, melainkan harus jalur pesawat mengingat waktu yang tersisa sudah dekat,” tutup Theresia. (Emanuel)
+ There are no comments
Add yours