Dari Acara Halal Bihalal di Merauke, Ustaz Anwar Zahid Ajak Masyarakat Hormati Perbedaan

3 min read

MERAUKE, SUARA BENTARA | Pemerintah Provinsi Papua Selatan menggelar acara Halal Bihalal bersama masyarakat di Lapangan Kapsul Waktu, Kabupaten Merauke pada Selasa (21/5/2024). Acara ini menghadirkan Uztaz kondang, Kiai Haji Anwar Zahid sebagai penceramah.

Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo serta unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) dalam acara tersebut. Lapangan Kapsul Waktu Merauke juga penuh sesak dengan ribuan jemaah yang ingin mendengarkan ceramah K.H Anwar Zahid.

Pj Gubernur Apolo Safanpo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran KH Anwar Zahid. Kehadiran Uztaz kondang ini diharapkan bisa memberikan pencerahan dan siraman rohani yang membangun kerukunan dan persatuan antar umat di Provinsi Papua Selatan dalam momentum Halal Bihalal.

Menurut dia, tradisi Halal Bihalal di Indonesia dianggap sebagai momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi dan memaafkan satu sama lain, setelah sebulan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah bagi masyarakat Papua Selatan untuk bersilaturahmi, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan,” kata Apolo Safanpo.

Apolo Safanpo menambahkan acara Halalbihalal yang digelar Pemprov Papua Selatan di tahun ini bukan sekadar acara biasa, tetapi merupakan sebuah peristiwa yang memperlihatkan kekayaan budaya dan kebersamaan masyarakat Papua Selatan. Karena dalam acara itu, pemerintah daerah menghadirkan perwakilan dari beragam etnis suku budaya.

Ustaz KH Anwar Zahid berceramah di acara Halal Bihalal di Merauke.-SB/Nuel

Dalam ceramah rohaninya, Ustaz KH Anwar Zahid menekankan pentingnya merajut perbedaan dalam kebersamaan hidup dan persaudaraan antar sesama umat muslim maupun non muslim (Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Khonghucu) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kita bangga dengan Indonesia, negeri yang dianugerahi Tuhan dengan berbagai sumber kekayaan alam. Di Papua, kita punya tambang emas terbesar di dunia yang dilirik banyak negara. Kita punya macam-macam etnis, suku, budaya, bahasa, adat istiadat, agama, ras dan golongan, tetapi bisa hidup rukun dan berdampingan dalam keberagaman,” kata Ustaz Anwar Zahid.

Dia menekankan pentingnya merajut perbedaan dalam kebersamaan hidup dan persaudaraan antar sesama umat muslim maupun non muslim. Perbedaan jangan hendaknya dijadikan sebagai alat untuk menonjolkan diri, tetapi saling mendukung dan mengokohkan bangsa.

“Hari ini kita dikasih pelajaran sama Allah Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa perbedaan itu indah, perbedaan itu cantik, perbedaan adalah wahana untuk saling melengkapi, saling menunjang dan menguatkan. Perbedaan bukanlah alat untuk bermusuhan,” kata Ustaz Anwar.

Ia mengajak seluruh umat baik muslim maupun non muslim di Papua Selatan untuk menjalin silaturahmi dan membina kerukunan, toleransi dan persaudaraan di antara perbedaan dan keragaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI. (Nuel)

YANG MUNGKIN ANDA SUKA

+ There are no comments

Add yours