Kunker di Sota, Komisi I DPRP Papsel Bahas Sejumlah Masalah di Perbatasan Indonesia – Papua Nugini

3 min read

MERAUKE, SUARA BENTARA | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi atau DPRP Papua Selatan melaksanakan kunjungan kerja di Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Indonesia – Papua Nugini di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Kamis (8/5/2025) siang.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I DPRP Papua Selatan Fadli Burhan, Ketua Komisi I Jack Wallcoth Oku, Sekretaris Komisi I Arie Suprapto dan sejumlah anggota.

Di Sota, legislator Papua Selatan melakukan dialog bersama Kepala PLBN Mathilda Pusung, Dansatgas Yonif 312/Kala Hitam Letkol Inf Nizar Bachtiar, Kapolsek Sota Ipda Esterlina Gebze, dan unsur Customs, Immigration Quarantine and Security atau CIQS. Hal yang dibahas antara lain masalah lintas batas, keamanan, perdagangan antarnegara, pemanfaatan pasar PLBN hingga masalah peredaran Narkotika jenis ganja dari Papua Nugini di Kabupaten Merauke.

Wakil Ketua I DPR Papua Selatan, Fadli Burhan mengatakan fasilitas PLBN Sota yang representatif perlu dimanfaatkan secara baik untuk meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan.

“Di sisi lain kawasan perbatasan memiliki potensi masalah, karena menyangkut hubungan dua negara. Kami hadir di sini untuk melihat dan mendengarkan potensi apa saja yang bisa dikembangkan ke depan, dan juga masalah apa saja yang bisa kita tangani bersama,” kata Fadli.

Sekretaris Komisi I DPRP Papua Selatan, Arie Suprapto mengatakan bahwa agenda kunjungan kerja Komisi I tidak lain menyangkut tugas CIQS di PLBN Sota, pelayanan lintas batas tradisional, mekanisme perdagangan antara warga negara, pengenaan bea cukai, hubungan masyarakat dua negara, hingga bagaimana menggali dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata di kawasan perbatasan Sota.

“Ada satu masalah yang mana kepolisian di Merauke baru-baru ini mengamankan pemuda dan pelajar yang mengonsumsi ganja. Disinyalir ganja dipasok dari PNG melalui Sota. Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua, terutama bagaimana meningkatkan pengawasan di perbatasan,” kata Arie yang akrab disapa Aco.

Kepala PLBN Sota, Mathilda Pusung menyebut aktivitas lintas batas warga Indonesia dan Papua Nugini tahun 2024 sejumlah 6.260 orang. Sementara aktivitas perlintasan barang komidi ekspor Rp1,3 miliar lebih, dan komoditi impor sejumlah Rp198 juta lebih.

“Komoditas ekspor Indonesia ke Papua Nugini sebagian besar adalah barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan minuman. Sedangkan komoditas impor yang dibawa masuk ke Indonesia berupa hasil hutan, ikan dan satwa,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Mathilda meminta dukungan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pasar PLBN Sota. Pasar tersebut dibangun dengan megah dan representatif, tapi sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat di sana. Apabila pasar tersebut dimanfaatkan secara baik tentu akan meningkatkan sektor wisata dan ekonomi masyarakat di sana.

“Kami berharap pasar di kawasan PLBN Sota ini bisa dihidupkan kembali sehingga bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung PLBN Sota. Ada yang bisa berbelanja, ada wisata kulinernya, kemudian bisa membawa ole-ole, dan itu tentunya pasti berdampak terhadap taraf hidup masyarakat di sekitar distrik Sota,” ujarnya.

Sementara itu, Dansatgas Yonif 312/Kala Hitam, Letkol Inf Nizar Bachtiar mengungkapkan bahwa pada Februari 2025 lalu, personilnya mengamankan sejumlah warga Merauke yang tengah melakukan transaksi ganja dengan warga Papua Nugini.

“Kami sudah dua kali mengamankan sejumlah pemuda yang bertransaksi ganja di wilayah batas. Ini memang harus menjadi perhatian bersama,” katanya.

Letkol Inf Nizar Bachtiar menambahkan bahwa Satgas Pamtas Yonif 312/Kala Hitam dalam melaksanakan tugas di wilayah perbatasan Indonesia – Papua Nugini mendukung program-program pemerintah, di antaranya melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat di perbatasan.

“Hanya yang menjadi kendala kami, obat-obatan kami jumlahnya terbatas. Karena itu hanya disediakan untuk prajurit, sehingga kami harapkan dukungan pemerintah untuk memasok obat-obatan sehingga pelayanan kesehatan bisa berjalan baik,” tutupnya. (Emanuel)

YANG MUNGKIN ANDA SUKA

+ There are no comments

Add yours